Cinta dan sayang merupakan salah satu sifat yang ditanamkan Allah kepada manusia, dan karena sifat inilah Allah akan mengampuni dosa manusia yang mau bertaubat dengan sungguh- sungguh sebagai wujud kasih sayangnya. Firman Allah Q.S Al-An’am ayat 12:
قُلْ لِمَنْ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ قُلْ لِلَّهِ كَتَبَ عَلَى نَفْسِهِ الرَّحْمَةَ لَيَجْمَعَنَّكُمْ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ لا رَيْبَ فِيهِ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ فَهُمْ لا يُؤْمِنُونَ
Artinya: Katakanlah: "Kepunyaan siapakah apa yang ada di langit dan di bumi?" Katakanlah: "Kepunyaan Allah". Dia telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang. Dia sungguh-sungguh akan menghimpun kamu pada hari kiamat yang tidak ada keraguan terhadapnya. Orang-orang yang merugikan dirinya, mereka itu tidak beriman.
Sumber Gambar: smpnegeri34medan.wordpress.com
Selain itu ada juga ayat tentang Mahabbah, sabagaimana firman Allah Q.S Al-Imran ayat 31:
Artinnya: "Katakanlah, 'Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.
Ayat tentang Mahabbah yang lain terdapat dalam Q.S Al-Baqarah ayat 165:
قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللهُ غَفُورُ رَّحِيمُ
Artinnya: "Katakanlah, 'Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.
Ayat tentang Mahabbah yang lain terdapat dalam Q.S Al-Baqarah ayat 165:
وَمِنَ النَّاسِ مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ اللّهِ أَندَاداً يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللّهِ وَالَّذِينَ آمَنُواْ أَشَدُّ حُبّاً لِّلّهِ وَلَوْ يَرَى الَّذِينَ ظَلَمُواْ إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ أَنَّ الْقُوَّةَ لِلّهِ جَمِيعاً وَأَنَّ اللّهَ شَدِيدُ الْعَذَابِ
Artinya: Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal.[1]
Konsep Cinta dan Kasih dalam Perspektif Al-Qur’an
Manusia adalah makhluk yang hidup saling berdampingan antara satu dengan yang lainnya dan saling membutuhkn antara yang satunya dengan yang lainnya.manusia juga makhluk yang rentan terhadap sesuatu, terutama pada perasaannya yang membuat manusia terkadang senang dan terkadang merasa sedih karena manusia adalah manusia yang berperasaan
Perasaan ini dapat diwujudkan melalui proses dari cinta dan kasih yang dimiliki setiap manusia. Cinta dan kasih adalah bagian dari manusia itu sendiri dan tidak ada manusia yang hidup sediri tanpa dampingan orang lain karena dengan adanya cinta kita bisa menjalin silaturahmi dan menjalin hubungan yang lebih erat lagi. Misalkan saja ibu dan anak, mereka sangat dekat bahka seperti tak terpisahkan, karena mereka memiliki hubungan yang erat antara cinta dan kasih antara ibu dan anak tersebut.[2]
Dalam pengertiannya memang cinta dan kasih memiliki arti yang berbeda dan juga memiki kemiripan antara keduanya. Cinta lebih mengandung pengertian yang lebih mendalam serta makna yang mendalam yitu perasaan seseorang terhadap orang tersebut, sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk pengeluaran atau pengungkapan rasa mengarah pada orang yang ia kasihi.[3]
Cinta memiliki 3 unsur, yaitu keterikatan, keintiman, dan kemesraan. dan ada 4 syarat untuk mewujudkan cinta kasih yaitu, pengenalan, tanggungjawab (responsibility), perhatian (care), dan saling menghormati (Respect). Dengan kita menjalani hidup berdasarkan unsur tersebut, kita dapat menjalani hidup ini dengan baik seperti bahtra rumah tangg. Apabila kita menjalaninya dengan penuh cinta dan kasih pastinya rumah tangga tersebut akan rukun sentosa.
Cinta akan membawa manusia dalam kehidupan yang yang baik apabila cinta itu dilandasi dengan selimut cinta (agama , norma, nilai dan moral), tapi sebaliknya apabila selimut cinta itu terlepas maka cinta akan membawa ke kehidupan yang dehumanisasi (pengurangan arti nilai kemanusiaan) sehingga mengakibatkan retaknya hubungan antara satu dengan yang lainnya. Rasa tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, pengertian dan saling terbuka akan membangun sebuah cinta yang utuh.
Dalam pemberian cinta dan kasih yang sempurna tidaklah hanya datang satu arah saja tetapi dari berbagai arah. Misalkan cinta ibu pada anaknya, cintanya tidak hanya dari orang tua tapi juga sebaliknya, dari anak keorang tuanya juga. Jadi cinta dan kasih terasa apabila ada dua pihak yang saling menerima sekaligus juga saling memberi.[4] Dalam pemberian cinta dan apabila dberikan secara belebihan cenderung orang tua memanjakan dan akan menimbulkan dampak yang negatif karena umumnya anak yang manja akan kurang mandiri, selalu begantung padaorang lain dan jarang menyelesaikan masalahnya sendiri. Dampak positif dari cinta dan kasih adalah anak cenderung mendapatkan perilaku yang baik dan tidak hidup dalam lingkungan yang keassehingga anak akan tercukupi dari segi jamani dan rohaninya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar