Para Sahabat yang Menggunakan Tafsir bil Ma'tsur dan Kitab-kitab Tafsir bil Ma'tsur - Kumpulan2 Makalah PAI

Latest

Sebuah kumpulan-kumpulan makalah PAI


BANNER 728X90

Senin, 14 Desember 2015

Para Sahabat yang Menggunakan Tafsir bil Ma'tsur dan Kitab-kitab Tafsir bil Ma'tsur

Para Sahabat

Ada beberapa sahabat yang biasa menafsirka Al-Qur’an dengan cara tafsir bil ma’tsur, para sahabat itu diantaranya adalah:

1. Abu Bakar As-Shidiq
2. Umar bin Khatab
3. Utsman bin Affan
4. Ali bin Abi Thalib
5. Ibn Mas’ud
6. Ibn ‘Abas
7. Ubay bin Ka’ab
8. Zaid bin Tsabit
9. Abu Musa Al-Asy’ari
10. ‘Abdullah bin Al-Zubair[1]
 
Sumber Gambar: penachandra.blogspot.com

Kitab-kitab Tafsir Bil Ma’tsur

Menurut M. Ali Hasan dkk didalam bukunya yang berjudul Pengantar Ilmu Tafsir.[2] Kitab –kitab tafsir bil ma’tsur yang populer, antara lain :

1. Tafsir Ibnu Jarir, ditulis oleh Ibnu Jarir, yakni Abu Ja’far Muhammad bin Jarir Ibn Yazid Ath-Thabary. Ibnu Jarir (224-310 H) adalah seorang ulama yang sulit dicari bandingannya, dalam segi ilmu, amal dan kedalaman pengetahuannya mengenai Al-Qur’an dan jalan-jalan riwayat serta keadaan sahabat dan tabi’in. Mengenai tafsir Ibnu Jarir ini, An-Nawawy mengatakan : “Kitab Ibnu Jarir dalam bidang Ilmu Tafsir adalah kitab yang tak ada bandingannya.”

2. Tafsir Abul Laits As Samarqandy, yang juga merupakan salah satu diantara tafsir-tafsir yang menafsirkan ayat dengan riwayat. Didalamnya diterangkan pendapat-pendapat para sahabat dan tabi’in.

3. Tafsir Ad-Durarul Ma’tsur Fit tafsir bil Ma’tsur, hasil karya Jalaluddin As-Suyuthi, yang dalam muqaddimahnya diterangkan bahwa tafsir ini merupakan kesimpulan dari tafsir yang bernama Tarjumanul Qur’an. Tafsir ini menerangkan maksud ayat dengan menyebut riwayat-riwayat yang disandarkan pada Rasulullah SAW.

4. Tafsir Ibnu Katrsir, hasil karya Imaduddian Abdul Fida’ Isma’il ibn Khatib Umar Al-Qurasyi Ad-Dimasyqy ‘asy-Syafi’I (705-774 H). Tafsir ini termasuk tafsir bilma’tsur yang shahih, jika tidak dikatakana paling shahih . tafsir ini telah di beri ringkasan oleh Al-Ustadz Ahmad Muhammad Syakir.

5. Tafsir Al-Bughawy, dengan judul Ma’alimut Tanzil,karya Muhammad Al-Husain Ibn Mas’ud Al-Bughawy Asy-Syafi’I, seorang ulama terkemuka dalam bidang tafsir dan hadits.

6. Asbabun Nuzul, karya Al-Whidy dan Naisabury. Al-Wahidy membatasi diri dalam menerangkan asbabun nuzul ayat dengan riwayat-riwayat yang diterima dari pada ulama salaf. Kitab ini dapat dipandang sebagai kitab yang terpenting dalam bidang asbabun nuzul, walaupun isinya masih perlu ditinjau kembali.

7. Kitab An-Nasikh wal Mansukh, karangan Abu Ja’far An-Nuhhas, yang didalamnya diterangkan tentang Nasikh dan Mansukh, pendapat-pendapat ulama sekitar masalah nasikh dan mansukh itu bersendikan pada riwayat-riwayat. Sebab itu, ia digolongkan pada tafsir bilma’tsur.

Baca Juga: Cara atau Metode dan Contoh Tafsir Bil Ma'tsur

[1] Nashruddin Baidan, Metode Penafsiran Al-Qur’an (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), hal. 42.
[2] M. Ali Hasan dan  Rif’at Syauqi Nawawi, Pengantar Ilmu Tafsir cetakan pertama (Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1992), hal. 154-155.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar