5 Pertanyaan Dosen - Kumpulan2 Makalah PAI

Latest

Sebuah kumpulan-kumpulan makalah PAI


BANNER 728X90

Minggu, 27 Desember 2015

5 Pertanyaan Dosen

1. Efektivitas, efisiensi dan produktiftas adalah 3 katayang sering digunakan dalam kajian pendididkan. Jelaskan perbedaannya! Berikan contoh empirik dalam pengelolaan pendidikan!

Efektivitas adalah pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan-tujuan yang tepat dari serangkaian alternatif atau pilihan cara dan menentukan pilihan dari beberapa pilihan lainnya. Efektifitas bisa juga diartikan sebagai pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Sebagai contoh jika sebuah tugas dapat selesai dengan pemilihan cara-cara yang sudah ditentukan, maka cara tersebut adalah benar atau efektif.

Sedangkan efisiensi adalah penggunaan sumber daya secara minimum guna pencapaian hasil yang optimum. Efisiensi menganggap bahwa tujuan-tujuan yang benar telah ditentukan dan berusaha untuk mencari cara-cara yang paling baik untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Efisiensi hanya dapat dievaluasi dengan penilaian-penilaian relatif, membandingkan antara masukan dan keluaran yang diterima. Sebagai contoh untuk menyelesaikan sebuah tugas, cara A membutuhkan waktu 1 jam sedang cara B membutuhkan waktu 2 jam, maka cara A lebih efisien dari cara B. Dengan kata lain tugas tersebut dapat selesai menggunakan cara dengan benar atau efisiensi.
Sumber Gambar: www.letsdoit.co.id

Efektifitas adalah melakukan tugas yang benar sedangkan efisiensi adalah melakukan tugas dengan benar. Penyelesaian yang efektif belum tentu efisien begitu juga sebaliknya. Yang efektif bisa saja membutuhkan sumber daya yang sangat besar sedangkan yang efisien barangkali memakan waktu yang lama. Sehingga sebisa mungkin efektivitas dan efisiensi bisa mencapai tingkat optimum untuk kedua-duanya.

Produktivitas merupakan perbandingan antara hasil kerja berupa barang atau jasa dengan sumber-sumber bahan/tenaga yang terpakai dalam peoses produksi itu. Kata produktif pada umumnya diartikan sebagai kemampuan pada seseorang atau alat untuk menghasilkan sesuatu hasil kerja yang lebih banyak dari pada ukuran biasa yang telah umum, misalnya pengarang yang produktif.

2. Indikator keberhasilan pemimpinan bisa dilihat dari meningkatnya hasil, rapinya system dan meningkatnya aktivitas sosial yang manusiawi. Sebut dan jelaskan aktivitas-aktivitas tersebut!

Aktivitas-aktivitas sosial yang manusiawi tersebut adalah:

a. Terdapat iklim psikis yang mantap; sehingga orang merasa aman dan senang bekerja

b. Ada disiplin kerja, disiplin diri, rasa tanggung jawab, dan moral yang tinggi dalam organisasi; sehingga orang yang bekerja disitu atau dengan pemimpin tersebut bisa bekerja lebih keras dan menghasilkan sesuai dengan keinginan

c. Terdapat suasana saling mempercayai, kerja sama kooperatif, dan etik kerja yang tinggi; sehingga bisa saling bekerja sama dengan solid dalam menghasilkan produktivitas

d. Komunikasi formal dan informal yang lancar dan akrab; jika tidak ada kelancaran dalam komunikasi bisa membuat suatu tujuan bersama tidak tercapai

e. Ada kegairahan kerja dan loyalitas tinggi terhadap organisasi; kerja keras dapat menjadikan sebuah kerja yang efektif dan efisien

f. Tidak banyak terdapat penyelewengan dalam organisasi; jika terjadi penyelewengan, maka akan tumbuh tidak saling kepercayaan yang akan membuat kehancuran organisasi tersebut

g. Ada jaminan sosial yang memuaskan; sehingga bawahan aman-aman saja dalam bekerja

3. Apa maksud kepemimpinan pendidikan yang efektif? Apa kriterianya? Jelaskan!

Kepemimpinan pendidikan yang efektif adalah menciptakan sekolah yang dipimpinnya menjadi semakin efektif, dalam arti menjadi semakin bermanfaat bagi sekolah itu sendiri (baik guru, siswa dan staff) dan bagi masyarakat luas penggunanya.

Mulyasa memberikan kriteria pemimpin pendidikan yang efektif sebagai berikut:[1]

a. Mampu memberdayakan guru untuk melaksanakan proses pembelajaran dengan baik, lancar dan produktif

b. Menyelesaikan tugas dan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan

c. Menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat sehingga dapat melibatkan mereka secara aktif dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan dan pendidikan

d. Menerapkan prinsip kepemimpinan yang sesuai dengan tingkat kedewasaan guru dan pegawai di pendidikan

e. Bekerja dengan tim manajemen

f. Mewujudkan tujuan pendidikan secara produktif sesuai dengan ketentuan yangtelah ditetapkan


4. Efektivitas kepemimpinan bisa diukur berdasarkan tujuan yang ingin dicapai. Faktor yang mempengaruhi evektivitas kepemimpinan dan kendala yang menyebabkan ketidak efektifannya?

Menurut H. Jodeph Reitz (1981) Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas pemimpin dalam kepemimpinan meliputi:[2]

a. Kepribadian, pengalaman masa lalu dan harapan pimpinan, hal ini mencakup nilai-nilai, latar belakang dan pengalamannya akan mempengaruhi pilihan akan gaya. Sebagai contoh, jika ia pernah sukses dengan cara menghargai bawahan dalam pemenuhan kebutuhannya, cenderung akan menerapkan gaya kepemimpina yang berorientasi kepada bawahan/orang.

b. Pengharapan dan perilaku atasan, sebagai contoh atasan yang secara jelas memakai gaya yang berorientasi pada tugas, cenderung manajer menggunakan gaya itu.

c. Karakteristik, harapan dan perilaku bawahan, mempengaruhi terhadap gaya kepemimpinan manajer. Sebagai contoh, karyawan yang mempunyai kemampuan tinggi biasanya akan kurang memerlukan pendekatan yang direktif dari pimpinan.

d. Kebutuhan tugas, setiap tugas bawahan juga mempengaruhi gaya pemimpin, sebagai contoh bawahan yang bekerja pada bagian pengolahan data (litbang) menyukai pengarahan yang lebih berorientasi pada tugas.

e. Iklim dan kebijakan organisasi mempengaruhi harapan dan perilaku bawahan. Sebagai contoh kebijakan dalam pemberian penghargaan, imbalan, dengan skala gaji yang ditunjang dengan insentif lain (dana pensiun, bonus, cuti) akan mempengaruhi motivasi kerja bawahan

f. Harapan dan perilaku rekan, sebagai contoh manajer membentuk persahabatan dengan rekan-rekan dalam organisasi. Sikap mereka ada yang merusak reputasi, tidak mau kooperatif, berlomba memperebutkan sumber daya, sehingga mempengaruhi perilaku rekannya

Berdasarkan faktor-faktor tersebut, maka jelaslah bahwa kesuksesan pemimpin dalam aktivitasnya dipengaruhi oleh faktor-faktor yang dapat menunjang untuk berhasilnya suatu kepemimpinan, oleh sebab itu suatu tujuan akan tercapai apabila terjadinya keharmonisan dalam hubungan atau interaksi yang baik antara atasan dan bawahan, di samping dipengaruhi oleh latar belakang yang dimiliki pemimpin, seperti motivasi untuk berprestasi, kedewasaan dan keleluasaan dalam hubungan sosial dengan sikap hubungan manusiawi.

Adapun kendala kepemimpinan yang menyebabkan ketidakefektifan pemimpin, sebagai berikut:

a. Profesionalisme kepemimpinan yang tidak mencapai tingkat terbaik atau dengan kata lain “jika kepemimpinannya kuat, maka bawahan yang dipimpinnya pun akan menjadi efektif, namun jika kepemimpinannya leemah, maka tidak akan efektif.

b. kurangnya pengetahuan khusus tentang keterampilan yang pemimpin perlukan untuk memenejemen bawahan


5. Seorang pemimpin dikatakan berhasil bila ia memahami peran dan pengertian langkah-langkah meningkatkan produktivitas, jelaskan!

Untuk meningkatkan produktivitas pemimpin umumnya menjalankan fungsinya yaitu: perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan pengawasan (Henry Fayol, lih. Robbins, 1996).

a. Fungsi perencanaan (planning). Dalam hal ini pemimpin mendefinisikan dan mejabarkan secara operasioanl tujuan dari organisasi. Kemudian menyusun strategi dalam pencapaian tujuan tersebut. Kemudian merancang teknis pelaksanaan dan menysun rencana pengkoordinasian kegiatan.

b. Fungsi pengorganisasian (organizing). Pemimpin berusaha untuk menetapkan tugas-tugas apa yang harus dilakukan, dan siapa yang berkompeten untuk melaksanakan. Selanjutnya pimpinan mengelompokkan tugas-tugas pada kelompok sejenis, dan siapa yang bertanggung jawab terhadap kelompok tadi. Di sini juga ditentukan keputusan apa yang bisa di ambil. Kemudian ditentukan kelompok tersebut melapor kepada siapa atau bertanggung jawa kepada siapa.

c. Fungsi memimpin (leading). Pemimpimpin berfungsi mengarahkan, mendisiplinkan dan memotivasi bawahan. Selain itu pemimpin bertugas untuk mengelola konflik-konflik yang terjadi dalam organisasi atau lembaga yang ia pimpin. Dalam rangka melakukan fungsi ini, pimpinan berupaya secara bijak mencari cara-cara atau pola-pola komunikasi yang tepat. Fungsi pengawasan (controlling). Setelah fungsi-fungsi lain dilakukan, dalam arti tujuan organisasi ditentukan, rencana-rencara dirumuskan, struktus dan pelaksaaan teknis dijabarkan, orang yang berkompeten dilatih, ditugaskan, dan dimotivasi, pimpinan melakukan fungsi terakhir yaitu mengadakan pengawasan atau kontrol. Ini penting, mengingat pelaksana adalah manusia biasa yang tidak mungkin terbebas dari kesalahan. Apakah kinerja karyawan sesuai dengan tujuan organisasi yang sudah ditentukan sebelumnya atau tidak. Ini dapat diketahui dan dilakukan melaui mekanisme pengawasan atau kontrol tadi.


[1] E. Mulyasa, Manajemen Berbasis sekolah, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004), hal. 126.
[2] Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hal. 98-100.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar