Objek dalam Pembahasan Makiyah dan Madaniyah - Kumpulan2 Makalah PAI

Latest

Sebuah kumpulan-kumpulan makalah PAI


BANNER 728X90

Senin, 14 Desember 2015

Objek dalam Pembahasan Makiyah dan Madaniyah

Berikut ini adalah objek kajian ilmu Al-Qur’an pokok yang membahas tentang makiyah dan madaniyah,oleh karenanya dinamakan “Ilmu Makiyah dan Madaniyah” .[1]

1. Ayat atau surat yang diturunkan di Makkah, ayat atau surat yang diturunkan di Madinah, serta ayat atau surat yang diperelisihkan

Pendapat yang paling kuat mengemukakan bahwa surat madaniyah ada 20 surat, yaitu surat : Al-Baqarah, Ali Imran, An-Nisa’, Al-maidah, Al-Anfal, At-Taubah, An-Nur, Al-Ahzab, Muhammad, Al-Fath, Al-Hujurat, Al-Hadid, Al-Mujadalah, Al-Hasyr, Al-Mumtahanah, Al-Jumu’ah, Al-Munafiqun, At-talaq, At-Tahrim, dan Annasr. Sedang surat yang diperselisihkan ada 12, yaitu Al-fatihah, Ar-Ra’d, Ar-Rahman, As-saff, At-Tagabun, At-tatfif, Al-Qadar, Al-Bayyinah, Az-Zalzalah, Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan Annas. Selain yang disebutkan, yaitu 82 surat dari 114 surat adalah surat makiyah.

2. Ayat-ayat makiyah dalam surat madaniyah.

Dinamakan surat madaniyah ataupun makiyah bukan berarti seluruh ayatnya terdiri dari ayat madaniyah atau makiyah saja. Adapun ayat makiyah yang terdapat dalam surat madaniyah. “ Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan tipu daya terhadapmu (Muhammad) untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka membuat tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Allah adalah sebaik-baik pembalas tipu daya.” Surat Al-Anfal adalah surat madaniyah, namun banyak ulama mengecualikan ayat tersebut.

3. Ayat-ayat madaniyah dalam surat makiyah.

Adapun ayat-ayat madaniyah namun terletak pada surat makiyah. Contohnya adalah surat Al-An’am (6): 151-153. Ibn Abbas berkata: “Surah ini diturunkan sekaligus di Makkah, maka ia makiyah. Kecuali tiga ayat diturunkan di Madinah, yaitu ayat: (kemudian ibnu abbas membacakan surat Al-An’am (6): 151-153).

4. Ayat-ayat yang diturunkan di Makkah namun hukumnya Madaniyah.

Misalnya adalah surat Al Hujurat (49): 13. Ayat ini diturunkan di Makkah pada hari penaklukkan kota Makkah, tetapi sebenarnya madaniyah, karena diturunkan sesudah hijrah. Ayat seperti ini oleh para ulama tidak menamakan makiyah maupun madaniyah. Namun mereka menyebutnya “ayat yang diturunkan di Makkah sedang hukumnya madani”.

5. Ayat-ayat yang diturunkan di Madinah namun hukumnya Makiyah.

Contohnya adalah surat Mumtahanah. Dilihat dari segi tempat turunnya, surat ini diturunkan di Madinah tetapi seruannya ditujukan kepada kaum musyrik. Oleh sebab itu para ulama menyebutnya “ayat yang diturunkan di Madinah namun hukumnya makiyah”.

6. Ayat-ayat yang serupa dengan yang diturunkan di Makkah dalam kelompok Madaniyah.

Oleh para ulama diartikan sebagai ayat-ayat yang dalam surah madaniyah namun mempunyai gaya bahasa dan ciri-ciri umum surat makiyah. Semisal adalah surat Al-Anfal : 32.

7. Ayat-ayat yang serupa diturunkan di Madinah dalam kelompok Makiyah.

Oleh para ulama diartikan sebagai ayat-ayat yang dalam surah makiyah namun mempunyai gaya bahasa dan ciri-ciri umum surat madaniyah. Semisal adalah surat Annajm (53):32.

8. Ayat yang dibawa dari Makkah ke Madinah dan ayat yang dibawa dari Madinah ke Makkah.

Contohnya ialah awal surat Al-Bara’ah (Attaubah), yaitu ketika Rasulullah memerintahkan kepada Abu Bakar untuk berhaji pada tahun kesembilan. Ketika awal surat Al-Baraah turun, rasul memerintahkan Ali bin Abu Thalib untuk membawa ayat tersebut kepada Abu Bakar, agar ia sampaikan ke[ada kaum musyrikin. Maka Abu Bakar membacakannya kepada mereka dan mengumumkan bahwa setelah tahun ini tidak seorangpun dari kaum musyrik yang diperbolehkan haji. Oleh sebab itu oleh ulama disebut ayat yang dibawa dari Madinah ke Makkah.

9. Ayat-ayat yang turun di waktu malam dan siang.

Kebanyakan ayat Al-Qur’an turun di siang hari, namun ada pula yang turun di malam hari. Contohnya adalah awal surat Al-fath. Shahih Bukhari, dari hadist Umar: “Telah diturunkan kepadaku pada malam ini sebuah surat yang aku lebih sukai dari pada sinar matahari.” Kemudian beliau membacakan:


”sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata.”[2]

10. Ayat-ayat yang diturunkan di musim panas dan musim dingin.

Para Ulama memberikan contoh ayat yang turun di musim panas dengan ayat tentang kalaalah yang terdapat di akhir surat An-Nisa’. Contoh lain adalah ayat-ayat yang turun pada perang Tabuk. Perang Tabuk itu terjadi pada musim panas yang berat sekali. Seperti yang dinyatakan dalam Al-Qur’an (at-Taubah[9]: 81) .

11. Ayat-ayat yang turun diwaktu menetap dan waktu perjalanan.

Kebanyakan ayat Al-Qur’an turun di waktu Nabi menetap, namun kehidupan Rasulullah penuh dengan jihad dan peperangan di jalan Allah, sehingga wahyupun juga turun dalam perjalanan tersebut. Contohnya surat At-Taubah[9]: 34. Dari rincian diatas, sangat jelas bahwa para Ulama sangat teliti dan sangat cermat dalam menyelidiki ataupun mengelompokkan ayat-ayat Al-Qur’an agar tercipta pemahaman dan penafsiran yang tepat. Sehingga, dapat dipastikan keabsahan, keotentikan, dan keilmiahan Al-Qur’an. Lebih-lebih ditunjang juga dengan hafalan umat muslim dalam rangka menjaga Al-Qur’an.

Baca Juga: Tanda-tanda Surat atau Ayat Madaniyah dan Makiyah


[1] Manna Khalil Al-Qattan, (terj. Mudzakir), Studi Ilmu-Ilmu Quran, (Litera Antarnusa, 2009), hal. 73.
[2] Terjemahan surat Al-Fath : 1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar