TEHNIK PENILAIAN RANAH KOGNITIF DENGAN TES - Kumpulan2 Makalah PAI

Latest

Sebuah kumpulan-kumpulan makalah PAI


BANNER 728X90

Senin, 04 Januari 2016

TEHNIK PENILAIAN RANAH KOGNITIF DENGAN TES

Definisi Tehnik Penilaian Ranah Kognitif dengan Tes

Penilaian adalah penerapan berbagai cara dan mengguanakan beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang seberapa jauh hasil belajar peserta didik atau ketercapaian kompetensi.[1] Hasil penilaian dapat berupa nilai kualitatif dan nilai kuantitatif. Pada dasarnya penilaian hasil belajar mempermasalahkan cara pengajar mengetahui hasil pembelajaran yang telah dilakukan. Pengajar harus mengetahui sejauh mana anak didik mengerti bahan yang telah diajarkan atau sejauh mana tujuan atau kompetensi pembelajaran dapat dicapai.

Menurut Dr. Basrowi dan Dr. Siskandar penilaian dapat dilakukan dengan tiga tehnik, yakni lisan, tertulis, dan perbuatan. Tehnik yang digunakan tergantung berbagai faktor seperti waktu, dana, peralatan yang diperlukan, dan sifat dari materi yang akan dinilai. [2]
 
Sumber Gambar: tatangmanguny.wordpress.com

Adapun ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Menurut Bloom, segala upaya yang menyangkut aktivitas otak termasuk dalam ranah kognitif. Ranah kognitif berhubungan dengan kemampuan berfikir, termasuk didalamnya kemampuan menghafal, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mensintesis dan kemampuan mengevaluasi.

Sedangkan definisi dari tes adalah salah satu jenis instrumen atau alat yang dipergunakan untuk menilai, mengukur dan mengetahui hasil belajar peserta didik atau kemampuan peserta didik dalam menyerap pelajaran yang telah diajarkan.[3]

Dengan demikian tehnik penilaian ranah kognitif dengan tes adalah tehnik penilaian untuk memperoleh informasi tentang seberapa jauh hasil belajar peserta didik atau ketercapaian kompetensi pembelajaran, yang menyangkut segala aktivitas otak atau mental peserta didik dengan menggunakan intrumen tes atau soal-soal, pertanyaan-pertanyaan atau tugas-tugas lain. Adapun intrumen dalam penilaian ranah kognitif ada 2 macam yaitu: intrumen tes dan instrumen non-tes. Namun, dalam materi ini hanya akan membahas hal-hal yang berkaitan dengan intrumen tes.

Cakupan Penilaian dan Kata Kerja Oprasional dalam Ranah Kognitif

Bloom membagi tingkat kemampuan atau tipe hasil belajar yang termasuk aspek kognitif menjadi enam yaitu, pengetahuan hafalan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Dengan demikian dalam ranah kognitif ada beberapa cakupan yang akan diukur atau dinilai dalam rangka mengetahui hasil pembelajaran. Berikut adalah cakupan penilaian yang dinilain dalam ranah kognitif beserta kata kerja oprasionalnya:[4]
 
No
Cakupan
Kata Kerja Oprasional
1
Pengetahuan hafalan (C1) yaitu kemampuan seseorang untuk mengingat atau menghafal
menyebutkan simbol, istilah, definisi,fakta, aturan, urutan, metode, menunjukkan, mengenal, mengingat kembali, dan mendefinisikan.
2
Pemahaman (C2) yaitu kemampuan seseorang untuk memahami tentang sesuatu hal.
menerjemahkan, menafsirkan, menjelaskan, membedakan, mengubah, mempersiapkan, menyajikan, mengatur, menginterprestasikan, mendemonstrasikan, memberi contoh, memperkirakan, menentukan, dan mengambil kesimpulan.
3
Aplikasi (C3), yaitu kemampuan berpikir untuk menjaring & menerapkan dengan tepat tentang teori, prinsip, simbol pada situasi baru/nyata.
menggunakan, menerapkan, menggeneralisasikan, menghubungkan, memilih, mengembangkan, mengorganisasikan, menyusun, mengklasifikasikan, dan mengubah struktur.
4
Analisis (C4), yakni kemampuan berfikir secara logis dalam meninjau suatu fakta/objek menjadi lebih rinci.
membedakan, menemukan, mengklasifikasikan, mengkategorikan, menganalisis, membandingkan, mengalokasikan, dan mengadakan pemisahan.
5
Sintesis(C5), yakni kemampuan berpikir untuk memadukan konsep-konsep secara logis sehingga menjadi suatu pola yang baru.
menghubungkan, menghasilkan, mengkhususkan, mengem-bangkan, menggabungkan, mensintesiskan, menyimpulkan.
6
Evaluasi (C6), yakni kemampuan berpikir untuk dapat memberikan pertimbangan terhadap suatu situasi, sistem nilai, metode, persoalan dan pemecahannya dengan menggunakan tolak ukur tertentu sebagai patokan.
menilai, menafsirkan, mempertimbangkan, menentukan, melakukan, memutuskan, mengargumentasikan.

[1] Sitiatava Rizema Putra, Desain Evaluasi Belajar Berbasis Kinerja, (Yogyakarta: Diva Press, 2013), hal. 22.
[2] Ibid., hal. 20.
[3] Ibid., hal. 110.
[4] M. Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: Remaja Rosda karya, 1994), hal. 43-48.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar