Fungsi Tes dan Macam-macam Tes dalam Penilaian Ranah Kognitif - Kumpulan2 Makalah PAI

Latest

Sebuah kumpulan-kumpulan makalah PAI


BANNER 728X90

Selasa, 05 Januari 2016

Fungsi Tes dan Macam-macam Tes dalam Penilaian Ranah Kognitif

Fungsi Tes dalam Penilaian Ranah Kognitif

Secara umum, Prof. Drs. Anas Sudijono membagi fungsi tes menjadi 2 macam, yaitu:[1]

1. Sebagai alat pengukur terhadap peserta didik. Dalam hal ini yang diukur adalah tingkat perkembangan atau kemajuan yang telah dicapai peserta didiksetelah menempuh proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu.

2. Sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran. Denga tes akan diketahui seberapa jauh program pengajaaran yang telah ditentukan dapat dicapai.

Selain dari fungsi tersebut diatas, masih ada fungsi lain dari tes, yaitu:[2]

1. Tes berfungsi sebagai motivator dalam pembelajaran.

2. Tes dapat berfungsi dalam upaya perbaikan kualitas pembelajaran.

3. Tes dapat berfungsi untuk menentukan keberhasilan siswa untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.

Sumber Gambar: shekakau.blogspot.com

Macam-Macam Tes
Secara umum berdasarkan objek pengukurannya tes dibedakan menjadi 2, yaitu:[3]

1. Tes kepribadian, yaitu sebuah tes yang dimaksudkan untuk mengukur salah satu aspek non-intelektual dari mental individu atau psikologisnya. Yang termasuk dalam tes ini dan banyak digunakan dalam dunia pendidikan adalah:

a. Tes sikap
b. Tes minat
c. Tes bakat
d. Tes intelegensi

2. Tes hasil belajar, yaitu sebuah tes yang mengukur sejauh mana seseorang telah mencapai sesuatu dalam memperoleh informasi atau menguasai kemampuan tertentu, biasanya tes ini menggunakan intruksi yang spesifik. Tes hasil belajar dalam ranah kognitif memiliki banyak macam, antara lain:

a. Berdasarkan caranya, tes hasil belajar kognitif terbagi menjadi 3 macam, antara lain:[4]

1) Tes tulis, ialah tes yang soal dan jawaban yang diberikan oleh siswa menggunakan bahasa tulisan. Tes tulis secara umum dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu:
  • Tes obyektif (tes terstruktur), yaitu tes item yang dapat dijawab dengan memilih jawaban yang sudah tersedia, sehingga peserta didik menampilkan keseragaman data, baik bagi yang menjawab benar maupun mereka yang menjawab salah.
  • Tes subyektif (tes uraian/essay), yaitu tes yang memberikan peserta didik memiliki dan menentukan jawaban, sehingga data jawaban yang ditampilkan oleh peserta didik sangat bervariasi.
2) Tes lisan, ialah tes soal dan jawabannya menggunakan bahasa lisan. Dari segi persiapan dan cara bertanya tes lisan dapat dibedakan menjadi dua, yakni:
  • Tes lisan bebas, yaitu pendidik dalam memberikan soal kepada peserta didik tanpa menggunakan pedoman yang dipersiapkan secara tertulis.
  • Tes lisan berpedoman, yaitu pendidik menggunakan pedoman tertulis tentang apa yang akan ditanyakan kepada peserta didik.
3) Tes tindakan, ialah tes dimana respon atau jawaban yang dituntut dari peserta didik berupa tindakan, tingkah laku kongkrit.alat yang dapat digunakan dalam tes ini adalah observasi atau pengamatan terhadap tingkah laku tersebut.

b. Dari segi bentuknya tes hasil belajar kognitif terbagi menjadi 2 macam, antara lain:[5]

1) Tes obyektif (tes terstruktur). Tes ini terdiri dari beberapa bentuk, yaitu:
  • Tes pilihan ganda, yaitu bentuk tes obyektif yang terdiri atas pertanyaan atau pernyataan, diikuti sejumlah alternatif jawaban, dan siswa bertugas memilih alternatif jawaban yang tepat.
  • Tes isian singkat, yaitu bentuk tes yang berupa kalimat pertanyaan yang harus dijawab dengan jawaban singkat atau kalimat perintah yang harus dikerjakan atau berupa kalimat pernyataan yang belum selesai sehingga siswa harus mengisikan kata untuk melengkapinya.
  • Tes menjodohkan, yaitu suatu bentuk tes yang terdiri dari satu pertanyaan dan satu seri jawaban.
  • Tes benar-salah, yaitu suatu bentuk tes yang itemnya berupa pernyataan yang mengandung 2 kemungkinan: benar atau salah.
2) Tes subyektif (tes uraian/essay).tes uraian ini memililiki 2 bentuk, yaitu:[6]
  • Tes uraian terbatas, yaitu bentuk tes yang memberi kebebasan pada peserta didik untuk menjawab soal yang ditanyakan, namun arah jawaban dibatasi sedemikian rupa, sehingga kebebasan tersebut menjadi bebas terarah. Tes uraian bebas, yaitu bentuk tes yang hanya menyangkut masalah utama yang dibicarakan, tanpa memberikan arahan tertentu untuk menjawabnya.
  • Tes uraian bebas, yaitu bentuk tes yang hanya menyangkut masalah utama yang dibicarakan, tanpa memberikan arahan tertentu untuk menjawabnya. 
Baca Juga: Syarat-syarat dan Langkah-langkah Menyusun Tes

[1] Sitiatava Rizema Putra, Desain Evaluasi Belajar Berbasis Kinerja, (Yogyakarta: Diva Press, 2013), hal. 111.
[2] Ibid., hal. 111-114.
[3] M. Chabib Thoha, Tehnik Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Grafindo Persada, 1996), hal. 44.
[4] Ibid., hal. 54-64.
[5] Sukiman, Pengembangan Sistem Evaluasi, (Yogyakarta: Insan Madani, 2012), hal. 87-109.
[6] M. Chabib Thoha, Tehnik Evaluasi Pendidikan…, hal. 57.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar