Pengertian PTK
Penelitian tindakan kelas, terdiri dari tiga kata yang dapat dipahami pengertiannya sebagai berikut:[1]
1. Penelitian
Kegiatan mencermati suatu objek menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.
2. Tindakan
Suatu kegiatan yang disengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan.
Penelitian tindakan kelas, terdiri dari tiga kata yang dapat dipahami pengertiannya sebagai berikut:[1]
1. Penelitian
Kegiatan mencermati suatu objek menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.
2. Tindakan
Suatu kegiatan yang disengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan.
3. Kelas
Sekelompok peserta didik yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang pendidik.
Dengan menggabungkan batasan pengertian tiga kata tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas.
Terkait dengan pengertian PTK ini, para ahli mengemukakan masing-masing pendapatnya. Menurut Kemmis dan MC. Taggart PTK adalah studi yang dilakukan untuk memperbaiki diri sendiri, pengalaman kerja sendiri, yang dilaksanakan secara sistematis, terencana dan dengan sikap mawas diri.Adapun menurut Suyanto PTK adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan/atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara profesional. Pendapat lain dikemukakan oleh Rochman Natawijaya PTK adalah pengkajian terhadap permasalahan praktis yang bersifat situasional dan kontekstual, yang ditujukan untuk menentukan tindakan yang tepat dalam rangka untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Sedangkan menurut tim PGSM PTK sebagai suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki kondisi di mana praktik pembelajaran tersebut dilakukan.[2]
Dengan demikian PTK dapat diartikan sebagai pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas yang dilakukan melalui refleksi diri, untuk memecahkan masalah yang bersifat situasioanal dan kontekstual dengan cara melakukan tindakan secara sistematis dan terencana.
Pentingnya Melakukan PTK Untuk Pendidik
Ada beberapa alasan penting mengapa guru melaksanakan PTK, yaitu:[3]
1. Berhubungan dengan tugas profesioanal pendidik.
Pendidik yang profesional akan selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Dengan mencari dan merencanakan program pembelajaran untuk dapat memperbaiki dan memecahkan masalah yang dihadapi, yang selanjutnya melaksanakan program tersebut secara sistematis dan empiris.
2. Pendidik mempunyai otonomi pengelolaan kelas.
Pendidik memiliki tanggung jawab untuk keberhasilan pembelajaran peserta didik. Dengan kata lain, apa yang terjadi di dalam kelas sangat tergantung padanya.
3. Temuan berbagai penelitian pembelajaran yang dilakukan oleh para peneliti sering sulit diterapkan oleh pendidik untuk memperbaiki pembelajaran.
Permasalahan PTK
1. Fokus permasalahan
Ada beberapa pegangan yang dapat dijadikan dalam mencari fokus permasalahan, seperti:[4]
1. Fokus permasalahan
Ada beberapa pegangan yang dapat dijadikan dalam mencari fokus permasalahan, seperti:[4]
- Jangan dimulai dengan permasalahan yang tidak mungkin guru/ dosen sendiri dapat menyelesaikannya.
- Pilihlah fokus permasalahan yang terbatas, yang dapat dicari dalam waktu singkat.
- Pilih fokus permasalahan yang penting untuk diselesaikan bagi kepentingan guru/ dosen dan siswa/ mahasiswa.
- Bekerjalah secara kolaboratif bersama mitra sejawat dalam penelitian ini.
- Fokus permasalahan dipilih yang relevan dengan tujuan dan rencana perkembangan sekolah atau fakultas secara keseluruhan.
2. Mengidentifikasi permasalahan penelitian
Ada beberapa hal yang patut diperhatikan bahwa untuk melakukan PTK sebaiknya dilakukan semacam feasibility study terlebih dahulu, seperti:[5]
Ada beberapa hal yang patut diperhatikan bahwa untuk melakukan PTK sebaiknya dilakukan semacam feasibility study terlebih dahulu, seperti:[5]
- Apakah guru/ dosen bersedia dan mampu melaksanakan PTK dalam peran sebagai peneliti/ mitra peneliti?
- Apakah kegiatan ini tidak merepotkan atau menyita waktu guru/ dosen
- Apakah siswa sudah dipersiapkan untuk kegiatan ini dan bersedia berpartisipasi dalam kegiatan ini?
- Apakah suasana kelas kondusif untuk pelaksanaan PTK?
- Apakah sarana kelas/ sekolah cukup tersedia untuk kebutuhan penelitian?
3. Menganalisis permasalahan penelitian
Analisis masalah bertujuan untuk mengumpulkan informs mengenai karakteristik masalah sehingga dapat disimpulkan kemungkinan penyebab timbulnya masalah tersebut. Analisis masalah dilakukan dengan cara mengklasifikasi kecenderungan masalah tersebut ditinjau dari berbagai perspektif. Perspektif yang umum digunakan dalam analisa pembelajaran adalah metode pembelajaran, materi pembelajaran, atau media pembelajaran.[6]
4. Merumuskan masalah
Rumusan masalah dalam penelitian tindakan adalah beberapa pertanyaan yang akan terjawab setelah tindakan selesai dilakukan. Rumusan masalah dinyatakan dalam bentuk kalimat tanya dengan memperhatikan:[7]
Analisis masalah bertujuan untuk mengumpulkan informs mengenai karakteristik masalah sehingga dapat disimpulkan kemungkinan penyebab timbulnya masalah tersebut. Analisis masalah dilakukan dengan cara mengklasifikasi kecenderungan masalah tersebut ditinjau dari berbagai perspektif. Perspektif yang umum digunakan dalam analisa pembelajaran adalah metode pembelajaran, materi pembelajaran, atau media pembelajaran.[6]
4. Merumuskan masalah
Rumusan masalah dalam penelitian tindakan adalah beberapa pertanyaan yang akan terjawab setelah tindakan selesai dilakukan. Rumusan masalah dinyatakan dalam bentuk kalimat tanya dengan memperhatikan:[7]
- Masalah hendaknya dirumuskan secara jelas
- Perumusan tidak mempunyai makna ganda
- Rumusan masalah pada umumnya menunjukkan hubnungan dua variable yaitu hubunga antara masalah dengan alternatif tindakan.
- Rumusan masalah hendaknya dapat diuji
Rumusan masalah hendaknya menunjukkan secara jelas subjek dan lokasi penelitian.
Baca Juga: Tujuan dan Langkah-langkah Melakukan PTK
[1] Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hal. 130.
[2] Masnur Muslich, Melaksanakan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) Itu Mudah (Classroom Action Research),(Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hal. 8-9.
[3] Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Kencana, 2009), hal. 16-17.
[4] Rochiati Wiriatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas,(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), hal. 81-82.
[5] Ibid., hal. 83.
[6] Daryanto, Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah,(Yogyakarta: Gava Media, 2011),hal. 55.
[7] Ibid., hal. 57.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar