Sistem Kebudayaan Nasional dan Pengembangannya - Kumpulan2 Makalah PAI

Latest

Sebuah kumpulan-kumpulan makalah PAI


BANNER 728X90

Senin, 21 Desember 2015

Sistem Kebudayaan Nasional dan Pengembangannya

Pengertian
Berbicara mengenai kebudayaan nasional, kita tidak bisa menghadirkan kenyataan bahwa berbagai pihak sedang mendiskusikannya dan belum kunjung tuntas. Dari medan diskusi para budayawan tersebut dapat ditarik dua pendapat, yaitu[1] :

1. Kebudayaan nasional adalah berupa puncak dari budaya suku-suku yang menghuni bumi Nusantara ini.

2. Kebudayaan nasional adalah hasil sintesa dari berbagai jenis budaya suku tersebut, yang membentuk pola baru.

Memang sampai sekarang belum tercapai kesepakatan bulat tentang dua macam pendapat tersebut.

Sumber Gambar: fresh-lookout.blogspot.com

Cara membangun sistem kebudayaan nasional Indonesia

Menyadari bahwa bangsa Indonesia terdiri atas bermacam-macam suku dan bangsa dengan masing-masing kebudayaannya, dan telah adanya pengaruh kebudayaan asing, maka dicoba dicari suatu kebudayaan yang dapat diterima oleh semua bangsa Indonesia yang Bhineka Tunggal Ika.

Sutan Takdir mengemukakan bahwa perlu dibangun kebudayaan nasional yang baru dengan banyak mengambil pengaruh barat. Unsur-unsur kebudayaan barat yang paling penting diambil untuk mengkreasikan kebudayaan Indonesia adalah teknologi, orientasi ekonomi, ketrampilan berorganisasi secara luas dan ilmu pengetahuan.

Sanusi pane menyatakan bahwa kebudayaan Indonesia sebagai Kebudayaan Timur harus mementingkan kerohanian, perasaan dan gotongroyong, yang bertentangan dengan Kebudayaan Barat yang mementingkan materi, intelektualisme dan individualism. Oleh karena itu sanusi Pane tidak setuju dengan Alisyahbana yang berorientasi ke kebudayaan Barat. Sanusi Pane berpendirian bahwa manusia Indonesia tidak boleh melupakan sejarahnya, walaupun ia setuju dengan Alisyahbana bahwa orang Indonesia harus tidak bersifat provinsialistis, yaitu dengan mengutamakan sifat kedaeran yang berlebih-lebihan.[2]

Seperti Sanusi Pane, Poerbajaraka juga menganjurkan orang-orang Indonesia banyak mempelajari sejarah dan sejarah kebudayaannya, karena dengan mempelajari kebudayaannya di masa lalu, ia dapat membangun kebudayaan yang baru.[3] Sedangkan Koentjaraningrat mengatakan, kebudayaan nasional perlu berorientasi kepada kejayaan nenek moyang dan masa kini. Identitas kebudayaan itu merupakan suatu kontinuitas.

Kebudayaan nasional adalah keseluruhan kebudayaan kolektif dari masyarakat Indonesia yang bhineka.[4] Menurut UUD 1945 Pasal 32: “Kebudayaan bangsa Indonesia ialah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budinya rakyat Indonesia seluruhnya”.

Dari pendapat-pendapat diatas ditarik kesimpulan sementara bahwa kebudayaan nasional adalah puncak-uncak kebudayaan daerah ditambah unsur-unsur kebudayan luar yang masuk yang positif.

Pembinaan kebudayaan nasional harus sesuai dengan norma­norma Pancasila. Di samping itu harus dicegah timbulnya nilai­nilai sosial budaya yang bersifat feodal dan untuk menanggu­langi pengaruh kebudayaan asing yang negatif. Di lain pihak cukup memberikan kemannpuan masyarakat untuk menyerap nilai-nilai dari luar yang positif dan yang memang diperlukan bagi pembaharuan dalam proses pembangunan, selama tidak bertentangan dengan kepribadian bangsa.

Tujuan pokok pengembangan kebudayaan nasional adalah memperkuat identitas nasional, kebanggaan nasional dan kesatuan nasional. Khususnya pengembangan kesenian na­sional perlu dilanjutkan dan terus diperkaya oleh generasi muda dewasa ini dan oleh generasi-generasi kemudian dengan hasil karya dan ciptaan baru.

Maka dengan demikian, langkah pelaksanaan membangun kebudayaan nasional disusun dalam empat golongan usaha yang nyata, yaitu:[5]

1. Penyelamatan, pemeliharaan dan penelitian warisan seja­rah kebudayaan dan kebudayaan daerah

Tujuan pertama dari usaha ini ialah untuk menyela­matkan warisan sejarah, khususnya peninggalan zaman purba diberbagai daerah agar terhindar dari kemusnahan dan juga memelihara peninggalan tersebut dengan sebaik-baiknya.

2. Pengembangan dan pendidikan kesenian serta kebudayaan Indonesia

Dengan pendidikan melalui sekolah-sekolah dengan menyelenggakan Mata Pelajaran Muatan dan ekstrakurikuler wajib berbasis pelestarian seni budaya setempat, dapat menimbulkan rasa cinta dan bangga memiliki kebudayaan tersebut, dengan demikian para genarasi muda dapat mengetahui kebudayaan – kebudayaan yang ada di Indonesia.

3. Pengembangan bahasa dan kesusastraan

Pembinaan dan pengembangan bahasa dan kesusastraan In­donesia dan daerah pada dasarnya ditujukan kearah tercapai­nya suatu kemampuan untuk mempergunakan bahasa Indonesia yang sebaik mungkin dikalangan masyarakat luas sebagai sarana komunikasi nasional antar manusia Indonesia.

4. Pengembangan perbukuan dan majalah pengetahuan.

Tujuan pokok dari usaha pengembangan perbukuan dan ma­jalah pengetahuan ialah untuk merangsang minat dan kebiasaan membaca dikalangan masyarakat luas, antara lain melalui pe­nunjangan sarananya yang diperlukan. Untuk itu akan dilakukan kegiatan sebagai berikut:
  • Merangsang usaha penulisan buku bacaan anak-anak yang bermutu dan yang mengandung tema yang dapat mengembangkan nilai-nilai baru yang berorientasi kepada pembangunan serta tema yang memperkuat kepribadian bangsa, kebanggaan nasional dan kesatuan nasional
  • Pembentukan Pusat Perpustakaan Nasional, yang antara lain menyimpan segala macam buku dan penerbitan dari seluruh Indonesia
  • Pengembangan minat dan kebiasaan membaca dalam ma­syarakat luas dan di antara anak-anak remaja serta orang dewasa, antara lain dengan pembentukan perpustakaan umum dan sekolah. Selain itu juga bsa melalui sarana media massa, melalui media massa ini warisan social dapat disampaikan ke public secara mudah.
Baca Juga: Fungsi kebudayaan Nasional

[1] Drs. Joko Tri Prasetyo, dkk, Ilmu Budaya Dasar (MKDU), (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1998), hal. 43-44.
[2] Alfian, Persepsi Masyarakat tentang Kebudayaan, (Jakarta: Gramedia. 1985), hal. 108.
[3] Ibid., hal. 109.
[4] Aryandini, Woro, Manusia Dalam Tinjauan Ilmu Budaya Dasar. (Jakarta: UI Press. 2000), hal. 27.
[5] http://evamasy.blogspot.com/2011/06/makalah-mengembangkan-kebudayaan.html, diakses 13 April 2014 pukul 20.20 WIB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar