Pengertian Kurikulum Secara Etimologi
Secara etimologis, kurikulum berasal dari kata dalam bahasa Latin “curir” yang artinya pelari, dan “curere” yang artinya “tempat berlari”. Pengertian awal kurikulum adalah suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari mulai dari garis start sampai dengan finish. Dengan demikian, istilah kurikulum pada awalnya berasal dari dunia olahraga pada zaman Romawi kuno di Yunani, dan kemudian diadopsi ke dalam dunia pendidikan. Pengertian tersebut kemudian digunakan dalam dunia pendidikan, dengan pengertian sebagai rencana dan pengaturan tentang sejumlah mata pelajaran yang harus dipelajari peserta didik dalam menempuh pendidikan di lembaga pendidikan.[1]
Dalam buku teks pertama In The Curriculum, John Franklin Bobbitt (1918) menyatakan bahwa, “Curriculum, as an idea, has its roots in the Latin word for race-course, explaining the curriculum as the course of deeds and experiences through which children become the adults they should be, for success in adult society.”. Secara bebas, kutipan tersebut dapat diterjemahkan sebagai berikut, “Kurikulum, sebagai satu gagasan, telah memiliki akar kata Bahasa Latin “race course”, menjelaskan kurikulum sebagai mata pelajaran perbuatan dan pengalaman yang dialami anak-anak sampai menjadi dewasa, agar kelak sukses dalam masyarakat orang dewasa.”[2]
Kurikulum kemudian mempunyai dua makna. Pertama, sebagai sejumlah mata pelajaran yang harus dipelajari oleh siswa. Kedua, satu program pembelajaran khusus. Dalam kasus kemudian kurikulum pada umumnya menjelaskan tentang proses pengajaran, pembelajaran, dan bahan penilaian pendidikan yang diberikan kepada peserta didik.[3]
Secara etimologis, kurikulum berasal dari kata dalam bahasa Latin “curir” yang artinya pelari, dan “curere” yang artinya “tempat berlari”. Pengertian awal kurikulum adalah suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari mulai dari garis start sampai dengan finish. Dengan demikian, istilah kurikulum pada awalnya berasal dari dunia olahraga pada zaman Romawi kuno di Yunani, dan kemudian diadopsi ke dalam dunia pendidikan. Pengertian tersebut kemudian digunakan dalam dunia pendidikan, dengan pengertian sebagai rencana dan pengaturan tentang sejumlah mata pelajaran yang harus dipelajari peserta didik dalam menempuh pendidikan di lembaga pendidikan.[1]
Sumber Gambar: sma-sw.sch.id
Dalam buku teks pertama In The Curriculum, John Franklin Bobbitt (1918) menyatakan bahwa, “Curriculum, as an idea, has its roots in the Latin word for race-course, explaining the curriculum as the course of deeds and experiences through which children become the adults they should be, for success in adult society.”. Secara bebas, kutipan tersebut dapat diterjemahkan sebagai berikut, “Kurikulum, sebagai satu gagasan, telah memiliki akar kata Bahasa Latin “race course”, menjelaskan kurikulum sebagai mata pelajaran perbuatan dan pengalaman yang dialami anak-anak sampai menjadi dewasa, agar kelak sukses dalam masyarakat orang dewasa.”[2]
Kurikulum kemudian mempunyai dua makna. Pertama, sebagai sejumlah mata pelajaran yang harus dipelajari oleh siswa. Kedua, satu program pembelajaran khusus. Dalam kasus kemudian kurikulum pada umumnya menjelaskan tentang proses pengajaran, pembelajaran, dan bahan penilaian pendidikan yang diberikan kepada peserta didik.[3]
Istilah Kurikulum di Indonesia
Pemerintah Indonesia menggunakan istilah kurikulum pada tahun 1968-an, yaitu ketika Pemerintah Indonesia, dalam hal ini adalah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, menerbitkan Kurikulum 1968. Sebelum itu, dunia pendidikan di negara kita belum menggunkana istilah kurikulum. Kalaupun ada, penggunaan istilah kurikulum masih terbatas di kalangan intelektual yang memang mendalami ilmu ataupun kajian tentang kurikulum. Dengan demikian, pada tahun 1945-an istilah kurikulum memang belum kita kenal dalam khasanah ilmu pendidikan di negara kita. Bahkan dalam tahun 1947, Pemerintah Indonesia berhasil menerbitkan kurikulum yang pertama tanpa menggunakan istilah kurikulum. Kurikulum yang pertama itu dinamakan Rencana Pelajaran 1947. Sampai dengan lahirnya UU tentang pendidikan yang pertama kalinya, yakni UU no. 4 tahun 1950 tentang dasar-dasar pendidikan dan pengajaran di sekolah, negara kita juga belum menggunakan istilah kurikulum. Kurikulum yang diterbitkan pada waktu itu ialah Rencana Pembelajaran 1950.[4]
Baca Juga: Pengertian Kurikulum Menurut Para Ahli
[1] Suparlan,
Tanya Jawab Pengembangan Kurikulum & Materi Pembelajaran, (Jakarta :
Bumi Aksara,2012), hal. 34.
[3] Ibid., hal. 35-36.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar