Sejarah dan Berkembanya HTI - Kumpulan2 Makalah PAI

Latest

Sebuah kumpulan-kumpulan makalah PAI


BANNER 728X90

Minggu, 20 Desember 2015

Sejarah dan Berkembanya HTI

Sejarah Berdirinya Hizbut Tahrir

Hizbut Tahrir selanjutnya disingkat HT adalah sebuah partai politik Islam yang da’wahnya berpijak di atas keharusan mengembalikan khilafah Islamiyyahdengan bertopang kepada fikrah sebagai sarana paling kokoh dalam perubahan. HT adalah sebuah gerakan atau partai politik yang didirikan disebuah kampung didaerah Haifa Palestina oleh Syekh Taqiyuddin al Nabhani [1] (1909-1997 M) pada tahun 1953 M/1372 H. Dengan demikian, HT bukan merupakan kelompok yang bergerak dibidang kerohanian dan bukan pula dilembaga pendidikan atau lembaga sosial.

HT berawal dari sebuah gerakan atau kelompok kecil yang tediri dari beberapa ulama yang dipimpin oleh Syekh Taqiyuddin al Nabhani. Gerakan ini melakukan berbagai studi, penelitian, maupun kegiatan tentang kehidupan umat Islam pada masa lampau dan masa kini. Berbagai studi tersebut dilakukan atas dasar rasa ingin mengetahui apa yang menjadi penybab dari permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh umat Islam pada masa itu.

Awal aktifitas HT terpusat di Yordania dan Suriah serta Lebanon. Kemudian berkembang ke berbagai negara Islam, di antaranya adalah Mesir, Yordania, Uzbekistan, Lebanon, Pakistan, Malaysia, Indonesia dan negeri-negeri yang mayoritas penduduknya beragama Islam lainnya, bahkan kini telah mencapai Eropa, terutama Austria dan Jerman Barat.[2]
Sumber Gambar: www.elhooda.net

Berkembangnya Hizbut Tahrir di Indonesia

HT mulai masuk ke Indonesia pada tahun 1983 yang dibawa oleh Abdurrahman al-Bagdadi, salah seoarang anggota HT dari Yordania. Latar belakang masuknya HT di Indonesia tidak jauh berbeda dengan latar belakang berdirinya gerakan ini, begitupun dengan tujuan masuk dan berdirinya gerakan ini di Indonesia. Letak perbedaaannya hanya pada kenyataan bahwa Hizbut Tahrir Indonesia, selanjutnya disingkat HTI, merupakan hasil perluasan wilayah yang dilakukan oleh HT yang berpusat di Yordania.

HTI juga mengalami perkembangan yang cukup baik sejak masuknya gerakan ini pada tahun 1983 M di Bogor. Awalnya gerakan ini hanya terdiri dari 17 orang anggota yang dibina dalam sebuah halaqaholeh Abdurrahman al-Bagdadi, anggota Htdari Yordania. Di bawah rezim pemerintahan Soeharto gerakan ini berjalan di bawah tanah selama 10 tahun, tetapi aktifitas pengkaderan HT tetap berjalan. Pasca reformasi, yaitu saat rezim pemerintahan Soeharto tumbang, HTI ini melakukan aktifitasnya secara terbuka.[3]

Karakteristik Ideologi dan Politis HTI

Dalam konteks Indonesia, sebetulnya HTI bukanlah partai politik, tetapi ia adalah gerakan sosial keagamaan yang aktifitasnya sangat politis. HTI berideologi Islam, berusaha menerapkan dan menegakkan syari’at Islam dan bahkan membangun Daulah Islamiyahyang berbentuk khilafah Islamiyyah.

Menurut HTI kemunduran umat Islam disebabkan oleh lemahnya pemahaman umat Islam terhadap Islam itu sendiri. Segala upaya untuk membangkitkan kaum Muslim menemui kegagalan dikarenakan tiga hal, yaitu pertama, tidak adanya pemahaman yang mendalam mengenai fikrah Islamiyyahdikalangan para aktifis kebangkitan Islam. Kedua, tidak adanya gambaran yang jelas mengenai tariqah Islamiyyahdalam menerapkan fikrah. Ketiga, tidak adanya usaha untuk menjalin fikrah Islamiyyahdengan tariqah Islamiyyahsebagai satu hubungan yang solid, yang tidak terpisahkan.[4]

Berdasarkan pemahaman HTI terhadap tariqah dakwah Rosulullah SAW, HTI menetapkan metode perjalanan dakwahnya ke dalam tiga tahapan sebagai berikut:[5]

1. Tahapan pembinaan dan pengkaderan (Marhalah at Tasqif), yang dialaksanakan untuk membentuk kader-kader yang mempercayai pemikiran dan metode HTI, dalam rangka pembentukan kerangka tubuh partai.

2. Tahapan interaksi (tafa’ul) dengan masyarakat tempat partai itu hidup, sampai ideologinya menjadi kebiasaan umum dan sampai masyarakat menganggap ideologi partai adalah ideologi mereka, sehingga mereka mau membelanya bersama-sama. Tahapan pengambil alihan pucuk pemerintahan (kekuasaan) secara menyeluruh melalui dukungan umat, yang tujuannya adalah untuk menerapkan Islam secara menyeluruh dan mengemban risalah Islam ke seluruh dunia.

Baca Juga: Pandangan-pandangan HTI

[1] Tokoh yang bernama lengkap Syekh Muhammad Taqiyyuddin ibn Ibrahim ibn Mustafabin Ismail bin Yusuf An Nabhani ini dilahirkan didaerah Ijzim tahun 1909. Ayahnya adalah seorang pengajar ilmu-ilmu syari’ah di Kementrian Pendidikan Palestina. Ibunya juga menguasai beberapa cabang ilmu syari’ah. Dalam suasana keagamaan yang kental seperti itu, tentu berpengaruh besar dalam pembentukan kepribadian dan pandangan hidupnya. Terbukti, Syekh Taqiyyuddin  telah hafal Al-Qur’an dalam usianya amat muda, yaitu 13 tahun.
[2] Saifuddin, Khalifah vis-a-vis Nation State  Telaah atas Pemikiran Politik HTI, (Yogyakarta: Mahameru, 2012), hal. 45-47.
[3] Ibid., hal.47-48.
[4] Ibid., hal. 49.
[5] Ibid., hal. 50-51.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar