Materi dan Instrumennya - Kumpulan2 Makalah PAI

Latest

Sebuah kumpulan-kumpulan makalah PAI


BANNER 728X90

Jumat, 19 Februari 2016

Materi dan Instrumennya



LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1: Materi Pembelajaran

A.    Sejarah Wayang
Bermula zaman kuno ketika nenek moyang bangsa Indonesia masih menganut animisme dan dinamisme. Dalam kepercayaan animisme dan dinamisme ini diyakini roh orang yang sudah meninggal masih tetap hidup dan semua benda itu bernyawa serta memiliki kekuatan. Roh-roh itu bisa bersemayam di kayu-kayu besar, batu, sungai, gunung dan lain-lain. Paduan dari animisme dan dinamisme ini menempatkan roh nenek moyang yang dulunya berkuasa, tetap mempunyai kuasa. Mereka terus dipuja dan dimintai pertolongan. Untuk memuja roh nenek moyang ini, selain melakukan ritual tertentu mereka mewujudkannya dalam bentuk gambar dan patung Roh nenek moyang yang dipuja ini disebut "hyang" atau "dahyang".
Orang bisa berhubungan dengan para hyang ini untuk minta pertolongan dan perlindungan, melalui seorang medium yang disebut syaman’. Ritual pemujaan nenek moyang, hyang dan syaman inilah yang merupakan asal mula pertunjukan wayang. Hyang menjadi wayang, ritual kepercayaan itu menjadi jalannya pentas dan syaman menjadi dalang. Sedangkan ceritanya adalah petualangan dan pengalaman nenek moyang. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Jawa Asli yang hingga sekarang masih dipakai. Jadi, wayang itu berasal dari ritual kepercayaan nenek moyang bangsa Indonesia di sekitar tahun l500 SM.
Pada abad ke 4 dan 5 masuk agama hindu dan budha begitu pula cerita wayang yang saatini kita kenal yaitu Ramayana dan Mahabarata yang berasal dari India. Cerita tersebut masih berbentuk buku belum dipentaskan menjadi wayang. Kemudian para empu-empu Kediri merubah cerita dari India tersebut ke dalam bahasa Jawa Kuno pada abad 11, cerita itu disebut Kakawin Ramayana dan Kakawin Mahabarata.
Pada jaman Kartasura dirubah kembali ceritanya dengan menggunakan bahasa Jawa biasa dan namanya menjadi Serat Ramayana dan Serat Mahabarata. Kemudian para wali songo meminta izin kepada Sultan Patah dan Sultan Renggono untuk menggunakan wayang sebagai cara untuk menyampaikan dakwah Islam ke Nusantara khususnya daerah Jawa. Kemudian membuatnya dengan kulit Kerbau dan tanduknya.

Sumber Gambar: okesukseszone.blogspot.com

B.       Unsur-unsur Wayang
1. Dalang yaitu orang yang memainkan wayang. Dalang bertugas sebagai pemimpin pertunjukan. Dalang-dalang yang terekenal antara lain. Alm. Ki Nartosabdo, Ki Anom Surata, Ki Manteb Sudarsono, Ki Entus Susmana, Ki Purba Asmara, Alm Ki Hadi Sugita, Alm Ki Timbul Hadiprayitna, Ki Gina Purwacarita dan masih banyak yang lainnya.
2. Pengrawit/ Wiyaga/ Wirapradangga yaitu orang yang memainkan gamelan, guna mengiringi pertunjukan wayang.
3.    Sinden/ Swarawati yaitu orang yang bertugas seperti penyanyi.
4.    Penyanyi yaitu orang yang menyanyi lagu-lagu modern. Ini termasuk tambahan atau bintang tamu tidak fungsi pokok.
5. Pelawak yaitu orang yang melucu dalam pertunjukan wayang, pelawak juga termasuk tambahan dalam pertunjukan wayang.
6.    Wayang yaitu boneka yang dimainkan dalang.
7.  Kotak yaitu tempat menaruh wayang yang berbentuk kotak dan terbuat dari kayu, juga digunakan oleh dalang untuk dodogan yang berfungsi memberi aba-aba pada pengiring dan menggambarkan suasana adegan.
8.  Keprak yaitu lempengan besi atau prunggu yang diletakan di kotak wayang dan dibunyikan oleh dalang berfungsi sebagai pengisi suasana dan pemberi aba-aba.
9.   Cempala yaitu alat untuk membunyikan keprak. Untuk cempala yang dijepit dengan jempol kaki berbahan besi, sedang yang dipegang tangan berbahan kayu.
10. Gawang kelir yaitu kain putih dengan lis warna hitam atau merah yang dibentang pada gawang, berfungsi untuk tempat memainkan wayang.
11. Debog yaitu batang pisang yang ditata dibagian gawang kelir berfungsi untuk menancapkan wayang.
12. Blencong yaitu lampu untuk menerangi gawang kelir. Dahulu lampu terbuat dari tembaga berbahan bakar sumbu dan minyak kelapa.
13.  Simpingan yaitu wayang-wayang yang ditata rapi dikanan kiri gawang kelir.
14. Gamelan yaitu alat musik jawa yang berlaras pelog dan slendro berfungsi untuk mengiringi pertunjukan wayang.
15.  Panggung yaitu tempat yang agak tinggi terbuat dari papan untuk menaruh peralatan wayang dan gamelan. Panggung bukan kebutuhan yang pokok karena pada hakekatnya pertunjukan bisa dilakukan dimana saja asalkan tempatnya cukup dan nyaman contoh di hotel, studio, pendapa dan sebagainya.
16. Soundsistem yaitu peralatan elektronik untuk mengeraskan suara dalang dan gamelan. Sounsistem bukan kebutuhan pokok karena kalau tanpa soundsistempun bisa berjalan cuma dengan volume yang kecil.

Lampiran 2     : Instrumen Penilaian (Aspek Pengetahuan)

Kelas / Semester
:
IX / Genap
Kompetensi Dasar
:
Memahami bentuk seni budaya lokal (wayang, kasidah dan hadroh)
Indikator
:
- Menjelaskan sejarah seni budaya lokal (wayang)
- Menjelaskan unsur-unsur seni budaya lokal (wayang)
Penilai
:
Guru
Teknik Penilaian
:

No.
Indikator
Instrumen
1.
Menjelaskan sejarah seni budaya lokal (wayang)
Jelaskan sejarah seni budaya lokal wayang
2.
Menjelaskan unsur-unsur seni budaya lokal (wayang)
Jelaskan unsur-unsur seni budaya lokal wayang
No
Jawaban
1.
Wayang berada di Indonesia sejak 1500 SM, dahulu digunakan untuk ritual roh nenek moyang, kemudian pada abad 4 dan 5 masuklah cerita mahabarata dan ramayana dari India, pagelaran wayang dengan bahasa jawa kuno ditampilkan pada abad 11 oleh para empu Kediri. Pada abad 15 Sunan Kalijga menyebarkan agama Islam dengan media wayang.
2.
Dalang, Pengrawit/ Wiyaga/ Wirapradangga, Sinden/ Swarawati, Penyanyi, Pelawak, Wayang, Kotak, Keprak, Cempala, Gawang kelir, Debog, Blencong, Simpingan, Gamelan, Panggung, dan Soundsistem
Soal nomor 1 (skor 50)
Soal nomor 2 (skor 50)

Yogyakarta, 20 Maret 2015
Guru Mata Pelajaran
Sejarah Kebudayaan Islam



Tidak ada komentar:

Posting Komentar